Laman

Rabu, 30 Juli 2014

Gold Albertisi

Oke kali ini saya akan membahas sedikit tentang Gold Albertisi. Gold Albertisi dikenal oleh para pecinta reptile di Indonesia yaitu Albertisi. Albertisi ini sendiri tidak termasuk kedalam jenis ular yang mengandung racun, ular ini memiliki warna hitam di bagian kepalanya dan warna kuning atau hitam dibagian badannya. Disamping mulutnya berwarna putih dengan garis zigzag, sehingga kita melihatnya seperti dia memiliki gigi yang besar - besar. Ukuran rata - rata albertisi sekitar 2 meter meski Albertisi bisa mencapai panjang 3 meter. Albertisi juga merupakan satu-satunya ular yang memakan buaya berukuran kecil walaupun itu bukan termasuk makanan pokoknya. Habitat asalnya dari daerah hutan hujan Papua Guinea dan Pulau sekita. Albertisi berkembang biak dengan cara bertelur yang dijaga oleh induknya selama kurun waktu 2bulan. Ular ini pun sama seperti Patola, dia memiliki tempramen yang tidak bisa ditebak. Oleh karena itu ular ini juga tidak disarankan untuk Pemula yang ingin memelihara ular.

Jumat, 11 April 2014

Ular Lumpur Kapuas

Ular lumpur Kapuas adalah sejenis ular dari suku Colubridae, anak suku Homalopsinae. Ular ini merupakan spesies yang baru dideskripsi dan dipublikasi pada akhir 2005 melalui jurnal ilmiah The Raffles Bulletin of Zoology no 53, Desember 2005.

Dinamai demikian karena ular air tersebut sejauh ini hanya ditemukan terbatas di sistem aliran Sungai Kapuas,Kalimantan Barat. Sementara nama ilmiahnya, Enhydris gyii Murphy, Voris and Auliya, 2005, diberikan untuk menghormati mendiang Profesor Ko Ko Gyi, herpetolog yang telah merevisi anak suku Homalopsinae pada tahun 1970.
Ular air berukuran sedang. Dari tiga spesimen yang dideskripsi, semuanya berkelamin betina, panjang totalnya bervariasi antara 64 cm hingga 76 cm. (Murphy, Voris and Auliya, 2005).
Sisik dorsal (punggung) berkilau seperti pelangi, tersusun dalam 25 deret di tengah badan (27 di atas leher dan 21 di sekitar anus). Warna di punggung kelabu hitam sampai coklat-merah kehitaman. Masing-masing sisik di punggung dengan bagian tengah (pusat) berwarna kemerahan. Sisik ventral dan empat deret terbawah sisik dorsal berwarna merah terang kecoklatan.
Satu keistimewaan yang unik dan langka dari ular ini adalah kemampuannya untuk bertukar warna. Mark Auliya, si kolektor, menceritakan: "Saat saya meletakkan ular tersebut dalam wadah berwarna gelap dia masih berwarna coklat kemerahan... Ketika saya mengambil ular tersebut beberapa menit kemudian, ular itu telah berubah warna hampir menjadi putih sepenuhnya".
Kemampuan berganti warna sebetulnya bukan hal yang aneh bagi sebagian amf
ibia dan reptil. Beberapa jenis kodok, cecak, dan terutama bunglon dan chamaeleon dapat mengubah warna kulitnya. Pada beberapa jenis hewan, perubahan warna itu relatif lambat dan sederhana; menjadi lebih pucat atau sekedar lebih gelap warnanya. Akan tetapi pada chamaeleon (bunglon Madagaskar), perubahan itu berlangsung cepat dan drastis hingga bertukar warna.
Akan tetapi kemampuan ini langka dijumpai pada ular. Dan ular-lumpur Kapuas ini memperlihatkan kemampuan yang umumnya telah tidak dimiliki lagi oleh bangsa ular.

Sabtu, 08 Maret 2014

Rhinoceros Iguana

Rhinoceros Iguana (Cyclura cornuta) atau sering disebut Iguana badak. Iguana ini paling sering ditemukan di Amerika Utara dan umumnya menempati hutan tropis kering terutama di Pulau Hispaniola dan di Laut Karibia.

Beberapa fakta unik tentang Rhinoceros Iguana :

1. Fisik
Rhinoceros iguana memiliki daya tahan tubuh yang baik, memiliki tubuh ditutupi dengan deretan duri kaku, kaki kaki yang panjang memungkinkannya untuk berjalan tanpa tubuhnya menyentuh tanah, memiliki warna abu-abu-coklat. Seekor Rhinoceros iguana jantan dewasa beratnya bisa mencapai sepuluh kilogram.
Sisik epidermis pada kulit Rhinoceros iguana bertekstur kasar. Jantan memiliki tanduk jauh lebih besar daripada betina. Tanduk ini juga dapat digunakan untuk membantu membedakan jantan dan betina.
2. Gaya Hidup
Iguana merupakan reptil herbivora. Makanan mereka terdiri dari buah-buahan, bunga, daun dan biji-bijian, Mereka terkadang mengkonsumsi serangga, kepiting tanah dan bangkai. Hewan kecil dan serangga sering dimakan oleh iguana muda. Kebiasaan tertentu menunjukkan sifat teritorial iguana ini.
Makan dan berjemur di bawah sinar matahari adalah dua kegiatan utama yang mengambil sebagian besar waktu iguana. Para iguana kemudian menarik diri ke gua, lubang atau batang berongga pada malam hari. Peran pembela wilayah diambil oleh pejantan. Pejantan umumnya ditemukan di atas batu besar dan pohon-pohon tinggi di mana mereka berjemur. Rhinoceros iguana jantan sangat teritorial dan agresif terhadap pejantan lain. Beradu kepala adalah sinyal yang digunakan oleh Rhinoceros iguana untuk berkomunikasi.
3. Reproduksi
Musim kawin selama musim semi di bagian akhir Mei.Terkadang juga sebelum dimulainya musim hujan. Betina bertelur sampai 34 butir dan membangun terowongan sekitar satu meter untuk sarang. Bertelur biasanya terjadi pada periode sebelumnya. Penetasan telur dimulai setelah interval enam bulan. Rentang hidup mereka bisa mencapai tiga puluh tahun, tetapi mereka lebih sering mati setelah dua puluh tahun.