Laman

Kamis, 18 April 2013

Common Basilisk

Apa yang melintas di pikiranmu jika menyaksikan seekor kadal berlari di atas air? Kamu mungkin berujar, "Mungkin aku sedang bermimpi". Tapi ini bukan mimpi, ini kenyataan! Kadal yang bernama Common basilisk, dapat berlari di atas air dan dapat melakukannya dengan sangat cepat. Ada selaput di bagian belakang kakinya yang memungkinkan ia menepuk air. Selaput-selaput ini tergulung saat ia berjalan di atas tanah. Jika ia mengalami bahaya, ia dengan cepat meloncat ke air dan mulai berlari kencang. Sementara, selaput di belakang kakinya terbuka dan memberikan luas yang memungkinkannya berlari di atas air. Basilisk adalah jenis kadal yang hidup di pepohonan dan bebatuan yang terletak di dekat air, mereka dapat ditemukan di hutan hujan tropis Amerika Selatan. Basilisk dapat berjalan di permukaan air untuk jarak pendek, menggunakan kaki belakang dan mempertahankan tubuhnya hampir tegak; ekor bertindak sebagai penyeimbang. Kadal Ini juga merupakan perenang dan pemanjat yang baik.

Rabu, 10 April 2013

Rahasia Mimikri Bunglon

                   
Bunglon, mungkin nama ini terdengar biasa bagi beberapa orang, ya memang benar, Reptil ini berada disekitar kita, namun apakah kalian tahu rahasia Mimikri(berganti warna) pada Bunglon?mungkin jawaban kebanyakan dari kalian adalah "Ya, bunglon berubah warna sesuai tempatnya." Eit's ternyata tidak, Bunglon merubah warna sesuai dengan emosinya, disaat sedang melihat betina atau sedang marah dia akan merubah warnanya menjadi merah, disaat sedang santai dia akan merubah warnanya menjadi hijau, disaat sedang ketakutan diapun merubah warnanya menjadi kecoklatan atau abu2 tua. Berbeda halnya dengan Chameleon yang memang merubah warna sesuai dengan tempatnya.

Senin, 08 April 2013

Soa Payung


Soa payung dalam bahasa ilmiah disebut Chlamydosaurus kingi. Ada pula yang menyebutnya soa layar. Nama yang diambil dari ciri uniknya, yaitu gelambir kulit yang berada di lehernya. Gelambir ini menyerupai payung atau layar bila dikembangkan. Biasanya, gelambir kulit tersebut akan mengembang apabila si kadal ini merasa terganggu, terancam oleh predator dan untuk menarik perhatian lawan jenisnya. Di mancanegara, reptil unik ini tenar dengan nama Frilled lizard atau Frilled dragon yang berarti kadal berjumbai.
Sekilas, bentuk tubuh soa payung mirip kadal. Warna tubuh bagian atas coklat kekuningan dan bagian bawah berwarna cerah. Jumbai atau payung merupakan kulit tipis berbintik-bintik. Kulit tipis ini didukung oleh duri panjang tulang rawan yang terhubung ke tulang rahang. Jumbai bisa mengembang selebar 10 cm. Warna jumbai bervariasi, ada yang kuning, merah, putih hingga bertutul hitam. Ukuran jumbai sang pejantan lebih besar dari betina.
Keunikan lainnya adalah ekornya yang sangat panjang, bisa mencapai 55 cm. Lebih panjag dari ukuran tubuhnya yang hanya 26 cm. Ekor ini juga digunakan sebagai alat bela diri, yaitu dikibaskan kearah lawannya.
Soa payung tersebar di daerah tropis. Reptil ini juga ditemui di hutan Papua. Juga di hutan tropis Australia hingga Papua Nugini. Soa payung hidup di pohon-pohon. Makanannya adalah serangga, burung, kadal dan ular kecil.
Sayangnya, reptil unik ini kini terancam kelestariannya. Keindahan payungnya saat mekar membuat orang tertarik untuk memeliharanya. Sehingga ia sering diburu untuk dijual sebagai binatang peliharaan. Nah, jika kita ingin agar anak cucu kita bisa melihatnya, marilah kita lestarikan bersama, oke. :)